MATERI
II (KEDUA) BIMBINGAN KONSELING (BK)
UNTUK
KELAS VII-1 s/d VII-9
1. Pengertian Empati
Empati adalah kemampuan untuk dapat mengerti atau memahami
apa yang orang lain rasakan secara emosional. Secara singkatnya, empati
membantu Anda membayangkan diri berada di posisi orang lain.
Menurut Baron dan Byrne dalam buku Psikologi sosial
pengertian empati adalah kemampuan untuk merasakan keadaan emsional orang lain,
measakan simpatik dan mencoba
menyelesaikan masalah, dan mengambil prespektif orang lain.
Gambar
1.1 Empati dengan warga terdampak covid-19 dibagikan nasi bungkus gratis
2. Aspek
Empati
- Empati somatik
Pernah
menonton film dan ikut merasa kesakitan saat pemerannya terluka? Hal itulah
yang disebut sebagai empati somatik. Anda mampu merasakan dan merespon secara
fisik apa yang dialami oleh orang lain.
Misalnya,
Anda juga ikut merasa mulas ketika melihat teman Anda yang sedang cemas sebelum
presentasi.
- Empati kognitif
Empati
kognitif meliputi pemahaman Anda mengenai pemikiran atau pola pikir orang lain.
Anda bisa mengerti apa yang orang lain sedang pikirkan dan bisa memahami apa
yang akan dipikirkan oleh orang lain.
- Empati afektif
Empati
afektif adalah empati yang cukup sering dilakukan. Anda mampu memahami emosi
atau perasaan orang lain yang akan membuat Anda juga ikut merasakan emosi
tersebut yang dapat memicu rasa peduli terhadap orang tersebut.
3. Manfaat Empati Bagi Manusia
Empati
tidak hanya sekedar ada dan berfungsi untuk bisa memahami emosi orang lain,
karena terdapat manfaat empati untuk manusia, seperti:
- Membangun relasi dengan orang lain
Manfaat
empati yang paling utama adalah untuk membangun relasi sosial dengan orang
lain. Dengan memahami dan mengerti pemikiran serta perasaan orang lain, Anda
bisa berinteraksi dan meresponi orang lain secara tepat. Orang lain akan merasa
dapat dimengerti oleh Anda dan dengan sendirinya akan menjadi lebih nyaman dan
dekat dengan Anda.
- Memunculkan perilaku tolong-menolong
Perasaan
empati adalah suatu emosi yang bisa memunculkan perilaku tolong-menolong.
Ketika Anda bisa berempati terhadap orang lain, Anda akan lebih mungkin untuk
bisa melakukan perilaku prososial berupa menolong orang lain.
- Membentuk moral
Salah
satu manfaat empati adalah membentuk moral Anda. Empati membantu Anda untuk
mengidentifikasi apa perilaku yang sesuai untuk dilakukan dan mengarahkan serta
membentuk nilai-nilai moral yang dianut.
- Membantu mengatur emosi
Fakta
yang unik, bila Anda bisa berempati dengan orang lain, Anda akan lebih mudah
untuk mengatur emosi Anda sendiri. Kemampuan untuk mengatur emosi penting untuk
bisa membantu Anda mengenali dan memahami emosi yang Anda rasakan, seperti
mengendalikan tingkat stres
agar tidak membuat Anda kewalahan.Empati juga membantu Anda untuk bisa
mengkomunikasikan emosi dan pemikiran Anda dengan cara yang sehat./Empati
berlebih dapat menimbulkan kerugian bagi diri
Sisi lain dari manfaat empati
Manfaat
empati bagi manusia memang diperlukan dalam keseharian, tetapi di balik manfaat
empati, empati yang berlebih dapat menimbulkan beberapa kerugian pada Anda,
seperti:
- Menelantarkan kehidupan
Rasa
empati yang berlebih dapat membuat Anda mengorbankan banyak hal, termasuk hidup
dan keuangan Anda. Anda bisa memberikan uang simpanan Anda kepada orang lain
dan menelantarkan keluarga dan kehidupan Anda.
- Menimbulkan rasa lelah
Empati
berlebih juga dapat menimbulkan rasa lelah secara fisik dan mental karena
terlalu merasakan dan memikirkan kesedihan, kemarahan, dan emosi negatif yang
dialami oleh orang lain.
- Mencurigai orang lain
Empati
berlebih membuat Anda bisa salah mempersepsikan apa yang dirasakan dan
dipikirkan orang lain. Anda bisa saja mencurigai orang lain secara salah karena
merasa mengetahui perasaan dan pemikiran orang tersebut.
Oleh
karenanya, rasa empati tidak boleh ditunjukkan terlalu berlebih dan hanya
secukupnya saja. Anda harus bisa membatasi kepentingan, perasaan, dan keinginan
Anda serta tidak mencampurkannya dengan orang lain. Empati berbeda dengan
simpati dan rasa iba
4. Perbedaan empati, rasa iba, dan
simpati
Empati
adalah emosi yang berbeda dengan simpati dan rasa iba. Sesaat Anda mungkin
merasa bingung dengan perbedaan dari ketiganya, tetapi sebenarnya ketiganya
adalah emosi yang berbeda.
Rasa
iba muncul ketika Anda meyakini bahwa apa yang dialami oleh orang lain
seharusnya tidak dilalui oleh orang tersebut. Anda hanya menyadari bahwa orang
tersebut tidak seharusnya mengalami masalah tersebut.
Simpati
merupakan perasaan atau ekspresi yang muncul saat Anda peduli dengan orang lain
dan berharap orang tersebut bisa lebih bahagia. Simpati merupakan emosi yang
lebih dalam daripada sekedar rasa iba.Namun, simpati tidak didasarkan oleh
pemahaman akan apa yang dialami, dirasakan, atau dipikirkan oleh orang lain.
Empati
tidak hanya sekedar rasa iba atau simpati, karena empati meliputi pemahaman
terhadap perasaan dan pemikiran orang lain, serta penyampaian pemahaman
tersebut kepada orang lain. Empati bisa memunculkan keinginan untuk menolong
orang lain.
5. Cara
Membangun Empati
Setiap
orang bisa berempati, entah dengan orang yang telah dikenal ataupun dengan
orang asing. Meskipun begitu, cara membangun empati kepada orang yang telah
dikenal tentunya akan berbeda dengan cara membangun empati pada orang
asing.
Cara Membangun Empati Kepada Orang
yang Telah Dikenal
1. Belajar mendengarkan orang lain
Belajar
mendengarkan orang lain adalah langkah pertama supaya kita dapat membangun
empati untuk menjalin relasi dengan orang yang telah kita kenal sebelumnya.
Pada dasarnya, tidak ada orang yang ingin diremehkan atau dinomor duakan.
Karenanya, hilangkan kebiasaan mengutak-atik ponsel atau memikirkan hal-hal
lain ketika kita sedang berbicara dengan orang lain. Perilaku-perilaku tersebut
dapat membuat orang lain merasa jika kita tidak mendengarkannya dengan sepenuh
hati.
2. Bersikap membuka diri
Bersikap
membuka diri tidak terbatas pada kemauan untuk memulai atau terlibat dalam
pembicaraan dengan orang lain, namun juga untuk membuka diri secara emosional
dengan orang lain. Empati merupakan bentuk komunikasi dua arah. Agar dapat
berempati dengan baik, ada baiknya Anda turut menceritakan tentang diri Anda
ketika terlibat percakapan dengan orang lain. Meskipun begitu, bukan berarti
Anda dapat menceritakan segala kisah hidup Anda kepada semua orang. Jeli dan
selektiflah dalam memilih hal-hal apa saja yang bisa Anda bagikan dan hal apa
yang harus Anda simpan sendiri.
3. Berikan afeksi secara fisik
Sentuhan
secara fisik biasanya akan membuat hubungan antara dua atau lebih orang menjadi
lebih dekat. Meskipun begitu, jangan gunakan cara ini kepada setiap orang.
Masing-masing individu biasanya memiliki batasan sejauh apa ia mau disentuh
oleh orang lain. Karenanya, pastikan tindakan yang Anda lakukan masih wajar dan
tidak membuat orang lain merasa tidak nyaman.
4. Fokuskan perhatian pada kondisi
di sekitar Anda
Beberapa
orang seringkali berada pada suatu situasi tanpa benar-benar menyadari apa yang
sedang terjadi. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari situasi
lingkungan yang tidak mendukung atau pun karena individu yang kurang fokus.
Untuk bisa membangun empati kepada orang lain, fokus pada kondisi sekitar
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan memfokuskan diri,
kita akan sadar ketika terjadi sesuatu yang berubah dan menjadi lebih peka
mengenai tindakan apa yang harus diambil terhadap perubahan tersebut.
5. Jangan menilai
Untuk
bisa membangun empati, jangan pernah menilai seseorang atau suatu kondisi hanya
dari sudut pandang Anda sendiri. Anda bukanlah orang yang bisa mengetahui
berbagai hal tentang seseorang hanya dalam satu kali pandang. Artinya,
penilaian subjektif yang Anda buat justru membuat Anda semakin sulit untuk
membangun empati terhadap orang lain.
6. Berikan bantuan
Kadang,
beberapa orang enggan meminta bantuan meskipun ia merasa kesulitan. Meskipun
begitu, tidak ada salahnya jika Anda tetap dengan tulus menawarkan bantuan
kepada orang lain. Dengan menawarkan bantuan, Anda menunjukkan jika Anda peduli
dengan orang lain. Meskipun Anda telah memberikan bantuan kepada orang lain,
namun jangan pernah mengharapkan orang tersebut melakukan hal yang sama untuk
Anda.
Cara Membangun Empati Kepada Orang
Asing
1. Tumbuhkan rasa ingin tahu kepada
orang yang belum Anda kenal
Salah
satu cara menunjukkan empati adalah dengan memiliki ketertarikan kepada orang
lain, terutama orang-orang yang tidak Anda kenal dan berada di luar lingkaran
sosial Anda. Anda bisa memulai obrolan dengan orang-orang baru yang Anda temui
di bis atau ketika Anda berada di pusat hiburan. Satu hal yang perlu Anda ingat
adalah tidak semua orang suka untuk berbicara dengan orang asing. Karenanya,
Anda juga harus peka ketika ada orang lain yang merasa tidak nyaman dengan
Anda.
2. Jadilah sukarelawan
Membangun
empati terhadap orang lain dapat dimulai pula dengan menjadi sukarelawan.
Dengan menjadi sukarelawan, Anda akan mengerti bagaimana rasanya menjadi orang
yang membutuhkan bantuan orang lain. Pengalaman ini akan membuat Anda menjadi
pribadi yang lebih bersyukur dan dapat menjadi lebih empati terhadap orang
lain.
3. Tantanglah prasangka Anda sendiri
Manusia
cenderung memiliki prasangka buruk terhadap orang asing yang berpenampilan aneh
atau tidak sama seperti penampilannya. Untuk bisa membangun empati terhadap
orang asing, sebaiknya Anda menghilangkan prasangka buruk terhadap orang lain.
Mulailah dengan mencari persamaan dengan orang yang sempat Anda beri label
tertentu untuk mulai menjalin hubungan dengannya.
4. Gunakan imajinasi
Gunakan
imajinasi untuk dapat merasakan apa yang sedang dialami oleh seseorang.
Meskipun tidak semua imajinasi Anda benar, tapi setidaknya cara ini membantu
Anda untuk bisa merasakan apa yang mereka rasakan dan memacu tumbuhnya empati
dalam diri Anda sendiri.
5. Praktekkan berempati dengan
mengalami sendiri
Terdapat
sebuah quotes yang menyatakan jika kita tidak akan pernah bisa merasakan
apa yang orang lain rasakan jika kita belum pernah “berjalan dengan sepatunya”.
Quotes ini bermakna jika setiap orang memiliki jalan hidup dan
kesulitannya masing-masing, karenanya kita tidak dapat menilai seseorang hanya
berdasarkan apa yang kita lihat. Untuk bisa membangun empati dengan orang lain,
Anda bisa berinisiatif untuk mencoba mengalami apa yang orang lain alami.
Misalnya, untuk bisa lebih berempati terhadap asisten rumah tangga, Anda bisa
mencoba untuk melakukan pekerjaan mereka selama satu minggu penuh.
6. Perlakukan setiap orang sebagai
orang penting
Mulailah
memandang orang lain sama pentingnya seperti diri sendiri. Di dunia ini kita
tidak hidup sendirian, maka cobalah untuk menghargai semua orang yang Anda
temui apapun status dan bagaimanapun kondisi kehidupannya.
SALAM
DARI : IBU MUTHMAINNAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar