Penyusun : Surya Dewi, S.Pd.
Untuk : Siswa kelas VIII-2 s.d VIII-5
Membaca dan
menulis merupakan bagian dari kegiatan literasi. Kita sepakat bahwa untuk
menambah wawasan dalam aktivitas literasi kita harus sering melakukan kegiatan
membaca dan menulis. Salah satunya adalah
membaca dan menulis buku fiksi dan nonfiksi.
Secara umum,
ada dua jenis buku dilihat dari sumber pengembangan ide, yaitu buku fiksi
(rekaan) dan nonfiksi. Buku fiksi
menggunakan imajinasi sebagai sumber pengembangan ide atau gagasan, sedangkan
buku nonfiksi berisi fakta. Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang
berisi sebuah prosa naratif yang bersifat imajiner. Selanjutnya, buku nonfiksi adalah buku yang
berisi informasi melalui proses pengamatan atau pencarian data sehingga nilai
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
A.
Buku Fiksi
Buku fiksi
merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan
pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan,
karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang
digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk
masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa. Contoh buku fiksi
misalnya kumpulan dongeng, cerpen, novel dan drama.
Unsur-Unsur Buku Fiksi
1. Identitas buku
Identitas buku
dapat dilihat pada bagian dalam halaman sampul. Bagian ini biasanya berisi
informasi judul, penulis, editor, desainer isi, desainer sampul, penerbit,
ISBN, tahun terbit, jumlah halaman, dan ukuran buku.
2. Tema
Tema adalah
pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti cerita fiksi. Dalam sebuah cerita
fiksi tema merupakan ruh atau nyawa. Dengan kata lain tema merupakan ide atau
gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dalam buku
fiksi. Ada beberapa jenis tema yang sering digarap menjadi tema yang menarik
dalam buku fiksi, misalnya kejujuran, persahabatan, perjuangan, kemanusiaan,
atau ketuhanan.
3. Tokoh dan
penokohan
Tokoh atau
penokohan merupakan salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerita fiksi.
Tokoh adalah para pelaku dalam cerita Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh
dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Sedangkan penokohan adalah cara penulis mengenalkan watak atau sifat tokoh yang
ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah
ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
4. Alur
Alur atau plot yaitu jalinan peristiwa yang
membangun cerita yang terdiri atas tahap perkenalan, konflik, klimaks, dan
antiklimaks. Alur dapat berupa alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
5. Latar
Setting atau
latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut,
misalnya berlangsung di sebuah daerah pedesaan (tempat) pada malam hari (waktu)
dalam keadaan yang menyedihkan (suasana).
6. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam
cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memosisikan dirinya dalam
cerita yang dikisahkan. Pengarang bisa menjadi tokoh utama (menggunakan kata
ganti “aku” atau “saya”) atau menjadi seorang tokoh yang berada di luar cerita,
misalnya menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti “ia” atau “dia”.
B.
Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi merupakan
buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif.Dalam buku
nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan isinya.Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif
atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi
buku.Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku
tersebut harus memiliki fakta-fakta.Oleh karena itu, buku nonfiksi sering
dijadikan sumber informasi oleh para pembaca. Contoh buku nonfiksi misalnya
buku pelajaran, ilmiah populer, dan biografi.
Informasi Unsur-unsur Buku Nonfiksi
1. Identitas buku
Identitas buku dapat dilihat pada bagian dalam
halaman sampul. Bagian ini biasanya berisi informasi judul, penulis, editor, desainer
isi, desainer sampul, penerbit, ISBN, tahun terbit, jumlah halaman, dan ukuran
buku.
2. Bab dan subbab buku
Buku nonfiksi
juga memiliki bab dan subbab. Keduanya dapat dilihat di daftar isi. Namun, ada
pula buku nonfiksi yang hanya memiliki salah satu dari keduanya.
3. Isi buku
Isi buku
merupakan bagian terpenting dari sebuah buku. Pada bagian ini terdapat inti
dari suatu buku yang awalnya sudah tercermin pada halaman sampul. Isi buku
dipisahkan atau dikelompokkan dalam bab dan subbab tertentu.
4. Cara penyajian
Cara penyajian
buku berhubungan dengan dua hal, yaitu penggunaan bahasa dan penyajian
ilustrasi. Penggunaan bahasa harus
sangat diperhatikan dalam buku nonfiksi. Bahasa yang digunakan dalam buku
nonfiksi harus bahasa baku. Selain itu, buku nonfiksi juga didukung dengan
penyajian ilustrasi. Ilustrasi termasuk gambar, contoh, dan tabel. Ilustrasi
dapat membuat buku menjadi lebih menarik.
C.
Menemukan Informasi Buku
Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi dapat dilihat dari susunan pembentuk buku.
Ada istilah sinopsis dan indeks dalam buku-buku yang kita baca. Buku fiksi pada
umumnya mempunyai sinopsis, begitu pula buku nonfiksi yang menjelaskan secara
singkat tentang isi buku. Bagian buku yang tidak ditemui dalam buku fiksi,
tetapi ada dalam nonfiksi adalah indeks. Indeks terletak di halaman terakhir
buku fiksi. Indeks memuat istilah, kata penting, atau nama orang berdasarkan
abjad yang memberikan informasi mengenai nomor halaman istilah atau kata
tersebut ditemukan. Contoh indeks dapat kalian temukan pada bagian terakhir
buku bahasa Indonesia Erlangga yang kalian miliki. Mencari informasi dalam buku
nonfiksi dapat dilakukan melalui:
1. Daftar isi
2. Indeks buku
3. Peta konsep
4. Teknik membaca SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)
Jadi, melalui
tiga hal tersebut pembaca akan mudah menemukan informasi yang ingin dibaca
mengenai sebuah buku.
TUGAS
1. Pilihlah satu buku fiksi
dan satu buku nonfiksi yang kamu minati.
2. Bacalah buku tersebut
dengan metode membaca cepat.
3. Identifikasilah
unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi tersebut.
4. Buatlah laporan hasil
identifikasi tersebut dalam tabel berikut.
A.
Buku Fiksi
Unsur yang Diidentifikasi
|
Hasil Identifikasi
|
Identitas Buku
|
Judul :
Pengarang
:
Penerbit
:
Kota Penerbit
:
Jumlah Halaman:
|
Unsur Instrinsik
|
Tema
:
Tokoh
:
Latar
:
Alur
:
Amanat/nilai:
|
Sinopsis Buku
|
|
B.
Buku Nonfiksi
Unsur yang Diidentifikasi
|
Hasil Identifikasi
|
Identitas Buku
|
Judul :
Pengarang
:
Penerbit
:
Kota Penerbit
:
Jumlah Halaman:
|
Isi Buku
|
|
Penyusun : Surya Dewi, S.Pd.
Untuk : Siswa kelas VIII-2 s.d VIII-5
Sumber : Buku Mahir Berbahasa Indonesia
Erlangga
Buku Mandiri Bahasa
Indonesia Erlangga
Buku Penilaian Bahasa
Indonesia Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar