Selasa, 24 Maret 2020

MENGGALI INFORMASI DARI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI


Penyusun       : Surya Dewi, S.Pd.

Untuk             : Siswa kelas VIII-2 s.d VIII-5



Membaca dan menulis merupakan bagian dari kegiatan literasi. Kita sepakat bahwa untuk menambah wawasan dalam aktivitas literasi kita harus sering melakukan kegiatan membaca dan menulis.  Salah satunya adalah membaca dan menulis buku fiksi dan nonfiksi.
Secara umum, ada dua jenis buku dilihat dari sumber pengembangan ide, yaitu buku fiksi (rekaan) dan nonfiksi.  Buku fiksi menggunakan imajinasi sebagai sumber pengembangan ide atau gagasan, sedangkan buku nonfiksi berisi fakta. Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang berisi sebuah prosa naratif yang bersifat imajiner.  Selanjutnya, buku nonfiksi adalah buku yang berisi informasi melalui proses pengamatan atau pencarian data sehingga nilai kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
A.   Buku Fiksi
Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa. Contoh buku fiksi misalnya kumpulan dongeng, cerpen, novel dan drama.
Unsur-Unsur Buku Fiksi
1. Identitas buku
Identitas buku dapat dilihat pada bagian dalam halaman sampul. Bagian ini biasanya berisi informasi judul, penulis, editor, desainer isi, desainer sampul, penerbit, ISBN, tahun terbit, jumlah halaman, dan ukuran buku. 
2. Tema 
Tema adalah pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti cerita fiksi. Dalam sebuah cerita fiksi tema merupakan ruh atau nyawa. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dalam buku fiksi. Ada beberapa jenis tema yang sering digarap menjadi tema yang menarik dalam buku fiksi, misalnya kejujuran, persahabatan, perjuangan, kemanusiaan, atau ketuhanan.
3. Tokoh dan penokohan 
Tokoh atau penokohan merupakan salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerita fiksi. Tokoh adalah para pelaku dalam cerita Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan adalah cara penulis mengenalkan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
4. Alur
 Alur atau plot yaitu jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri atas tahap perkenalan, konflik, klimaks, dan antiklimaks. Alur dapat berupa alur maju, alur mundur, dan alur campuran. 
5. Latar
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut, misalnya berlangsung di sebuah daerah pedesaan (tempat) pada malam hari (waktu) dalam keadaan yang menyedihkan (suasana).  
6. Sudut Pandang
 Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memosisikan dirinya dalam cerita yang dikisahkan. Pengarang bisa menjadi tokoh utama (menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”) atau menjadi seorang tokoh yang berada di luar cerita, misalnya menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti “ia” atau “dia”.  
B.      Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif.Dalam buku nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan isinya.Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku.Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku tersebut harus memiliki fakta-fakta.Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca. Contoh buku nonfiksi misalnya buku pelajaran, ilmiah populer, dan biografi.
Informasi Unsur-unsur Buku Nonfiksi
1. Identitas buku
 Identitas buku dapat dilihat pada bagian dalam halaman sampul. Bagian ini biasanya berisi informasi judul, penulis, editor, desainer isi, desainer sampul, penerbit, ISBN, tahun terbit, jumlah halaman, dan ukuran buku.  
2. Bab dan subbab buku
Buku nonfiksi juga memiliki bab dan subbab. Keduanya dapat dilihat di daftar isi. Namun, ada pula buku nonfiksi yang hanya memiliki salah satu dari keduanya. 
3. Isi buku
Isi buku merupakan bagian terpenting dari sebuah buku. Pada bagian ini terdapat inti dari suatu buku yang awalnya sudah tercermin pada halaman sampul. Isi buku dipisahkan atau dikelompokkan dalam bab dan subbab tertentu. 
4. Cara penyajian
Cara penyajian buku berhubungan dengan dua hal, yaitu penggunaan bahasa dan penyajian ilustrasi.  Penggunaan bahasa harus sangat diperhatikan dalam buku nonfiksi. Bahasa yang digunakan dalam buku nonfiksi harus bahasa baku. Selain itu, buku nonfiksi juga didukung dengan penyajian ilustrasi. Ilustrasi termasuk gambar, contoh, dan tabel. Ilustrasi dapat membuat buku menjadi lebih menarik. 
C.      Menemukan Informasi Buku
Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi dapat dilihat dari susunan pembentuk buku. Ada istilah sinopsis dan indeks dalam buku-buku yang kita baca. Buku fiksi pada umumnya mempunyai sinopsis, begitu pula buku nonfiksi yang menjelaskan secara singkat tentang isi buku. Bagian buku yang tidak ditemui dalam buku fiksi, tetapi ada dalam nonfiksi adalah indeks. Indeks terletak di halaman terakhir buku fiksi. Indeks memuat istilah, kata penting, atau nama orang berdasarkan abjad yang memberikan informasi mengenai nomor halaman istilah atau kata tersebut ditemukan. Contoh indeks dapat kalian temukan pada bagian terakhir buku bahasa Indonesia Erlangga yang kalian miliki. Mencari informasi dalam buku nonfiksi dapat dilakukan melalui:
1.      Daftar isi
2.      Indeks buku
3.      Peta konsep
4.      Teknik membaca SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)

Jadi, melalui tiga hal tersebut pembaca akan mudah menemukan informasi yang ingin dibaca mengenai sebuah buku.
TUGAS
1.      Pilihlah satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang kamu minati.
2.      Bacalah buku tersebut dengan metode membaca cepat.
3.      Identifikasilah unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi tersebut.
4.      Buatlah laporan hasil identifikasi tersebut dalam tabel berikut.

A.     Buku Fiksi
Unsur yang Diidentifikasi
Hasil Identifikasi
Identitas Buku
Judul                   :
Pengarang         :
Penerbit              :
Kota Penerbit     :
Jumlah Halaman:
Unsur Instrinsik
Tema            :
Tokoh           :
Latar             :
Alur               :
Amanat/nilai:
Sinopsis Buku




B.      Buku Nonfiksi
Unsur yang Diidentifikasi
Hasil Identifikasi
Identitas Buku
Judul                   :
Pengarang         :
Penerbit              :
Kota Penerbit     :
Jumlah Halaman:
Isi Buku




Penyusun     : Surya Dewi, S.Pd.
Untuk             : Siswa kelas VIII-2 s.d VIII-5
Sumber          : Buku Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga
                        Buku Mandiri Bahasa Indonesia Erlangga
                        Buku Penilaian Bahasa Indonesia Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar