A.
KEGIATAN PRODUKSI
Secara sempit produksi dapat diartikan
sebagai kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang
menjadi barang lain. Sedangkan secara luas produksi dapat diartikan sebagai
segala kegiatan manusia baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung yang ditunjukkan sebagai upaya menambah atau mempertinggi nilai guna
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai
kemakmuran.
Produksi meliputi semua kegiatan yang tidak
hanya membuat barang saja, tetapi dapat juga termasuk pembuatan atau penciptaan
dalam bentuk pelayanan atau jasa. Contohnya : jasa
Akuntan, jasa Ojek Online, dan sebagainya. Perhatikan gambar 3.3.1
Gambar 3.3.1
ibu-ibu yang sedang menjahit termasuk contoh
kegiatan produksi
( sumber
: www.google.co.id)
Adapun tujuan dari kegiatan produksi suatu
barang atau jasa, yaitu sebagai berikut :
1)
Memenuhi
kebutuhan masyarakat akan keperluan barang dan jasa
2)
Menghasilkan
barang atau jasa
3)
Meningkatkan
nilai guna suatu barang atau jasa
4)
Memperluas
lapangan kerja
5)
Memenuhi
kebutuha pasar baik dalam negeri maupun luar negeri
6)
Mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya
Dalam melakukan produksi tentunya diperlukan
bahan-bahan untuk menopang proses produksi, proses tersebut dinamakan faktor
produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor produksi tersebut terdiri dari 4 faktor,
yaitu :
1)
Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah segala sumber
daya ekonomi yang disediakan oleh alam dan dapat menunjang kegiatan produksi.
Faktor produksi alam terdiri atas tanah, bahan tambang, mineral, air, udara,
dan iklim.
2)
Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja adalah segala kegiatan
yang dilakukan manusia , baik jasmani maupun pikiran , yang ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Faktor tenaga kerja
dikelompokkan menjadi :
a)
Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja
yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan menempuh pendidikan terlebih dahulu.
Contoh : guru, akuntan, pengacara, aristek, psikolog, dan lain sebagainya.
b)
Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam
bidang tertentu yang sudah melalui latihan dan pengalaman sebelum bekerja.
Contoh : sopir, mekanik, penjahit, pemangkas rambut, dan sebagainya.
c)
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih adalah tenaga kerja yang bekerja tidak pendidikan dan latihan secara
khusus dalam pekerjaannya. Contoh : tukang cuci, tukang sapu, juru parkir, dan
lain sebagainya.
3)
Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal adalah segala hasil
produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan barang atau jasa lainnya. Faktor
produksi modal tidak hanya berupa uang, melainkan dapat berupa barang yang
dihasilkan.
4)
Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan (entreprenuer )
adalah kemampuan manusia untuk menjalankan dan mengatur kegiatan produksi
sehingga produksi dapat berjalan dengan efisien dan memperoleh keuntungan yang
maksimal.
Semakin hari jumlah penduduk terus
bertambah. Pertambahan jumlah penduduk
tentunya diikuti dengan peningkatan permintaan barang/ jasa sebagai
alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Disisi lain, sumber daya yang tersedia
jumlahnya terbatas. Kondisi ini mendorong manusia untuk berpikir dan berbuat sesuatu untuk mencari
jalan keluar. Dalam bidang ekonomi,
jalan keluar yang ditempuh, antara lain melalui upaya peningkatan jumlah dan
kualitas produksi.
Cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan
jumlah dan kualitas produksi, antara lain sebagai berikut :
1)
Intensifikasi
Intensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil
produksi dengan cara meningkatkan kemampuan atau memaksimalkan produktivitas
faktor-faktor produksi yang sudah ada. Misalnya, berusaha meningkatkan kualitas
tenaga kerja, memperbaiki cara-cara berproduksi, dan lain sebagainya.
2)
Ekstensifikasi
Ekstensifikasi adalah usaha untuk
meningkatkan produksi dengan cara menambah atau memperluas faktor-faktor
produksi yang digunakan. Misalnya,
membuka cabang baru, menambah jumlah tenaga kerja baru, menambah peralatan
baru, dan sebagainya.
3)
Diversifikasi
Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan
produksi dengan cara menambah jenis atau keanekaragaman hasil produksi.
Misalnya selain membuat roti tawar juga membuat roti manis.
4)
Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah usaha untuk meningkatkan
produksi dengan cara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya, untuk
menghemat tenga kerja dan efektivitas produksi digunakan tenaga mesin.
B.
KEGIATAN DISTRIBUSI
Dalam kehidupan ekonomi, kegiatan
distribusi tidak hanya sekedar menyalurkan barang, tetapi mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas dari itu. Kegiatan itu antara lain meliputi
perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan seterusnya sampai barang tersebut
diterima konsumen dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lingkup aktivitas
distribusi mencakup keseluruhan penanganan barang sejak lepas dari produsen
sampai barang tersebut sampai konsumen.
Walaupun pengertian
distribusi bisa dikatakan sangat luas, namun secara singkat yang dimaksud
dengan distribusi adalah semua kegiataan yang ditunjukkan untuk menyampaikan
atau menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Distribusi merupakan
kegiatan ekonomi yang menghubungkan antara kegiatan produksi dengan konsumsi.
Berkat distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen dengan
mudah, sehingga kegunaan barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat
dikonsumsi. Adapun tujuan dari kegiatan distribusi sebagai berikut :
1.
Menyampaikan
barang dan jasa dari konsumen ke produsen
2.
Mempercepat
hasil produksi agar sampai ke konsumen
3.
Tercapainya
pemerataan produksi
4.
Menjaga
kesinambungan produksi
5.
Memperbesar
dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
6.
Meningkatkan
nilai guna barang dan jasa
Gambar 3.3.2
Kegiatan
mengangkut barang merupakan contoh kegiatan distribusi
( sumber : www.google.co.id)
Perhatikan gambar 3.3.2 ! Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara
yang dilakukan agar barang sampai kepada konsumen.
C. KEGIATAN KONSUMSI
Konsumsi dapat
diartikan sebagai kegiatan menghabiskan / mengurangi nilai guna atau manfaat
suatu barang maupun jasa yang ditunjukkan langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Perhatikan
gambar 3.3.4
Gambar 3.3.4
makan merupakan contoh kegiatan konsumsi (sumber : www.google.co.id)
Pada saat barang dan jasa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan , nilai gunanya akan semakin berkurang dan akhirnya
akan habis. Oleh sebab itu, barang dan
jasa yang dikonsumsi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.
Barang
dan jasa yang langsung habis dalam satu kali pakai. Contoh : makanan, minuman,
pasta gigi, sabun, shampo dan lain sebagainya.
2.
Barang
dan jasa yang bisa digunakan berkali – kali. Contoh : sepatu, tas, buku
pelajaran, HP, komputer, dan lain sebagainya.
Kita tahu bahwa untuk melakukan kegiatan
konsumsi kita harus memiliki barang atau jasa untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan
barang atau jasa konsumsi kita harus membuat atau membelinya. Konsumsi barang
atau jasa oleh konsumen satu dengan konsumen lainnya tentunya berbeda. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
1)
Tingkat
pendapatan
2)
Tingkat
pendidikan
3)
Harga
barang
4)
Usia
5)
Jenis
kelamin
6)
Tempat
tinggal atau lingkungan
Dalam mengkonsumsi barang dan jasa perilaku
konsumen dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1)
Perilaku Konsumen Rasional
Suatu kegiatan konsumsi dikatakan rasional
apabila memperhatikan hal-hal berikut ini :
a)
Barang
atau jasa yang dikonsumsi dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
b)
Barang
atau jasa yang tersebut benar-benar barang yang dibutuhkan
c)
Mutu
dan kualitas barang terjamin
d)
Harga
barang atau jasa sesuai dengan kemampuan
konsumen tersebut.
2)
Perilaku Konsumen Irasional
Suatu kegiatan konsumsi dapat dikatakan tidak
rasional apabila konsumen tersebut membeli barang atau jasa tanpa dipikirkan
terlebih dahulu kegunaannya. Misalnya alasan membeli barang tersebut hanya
karena :
a)
Tertarik
oleh promosi atau iklan di media elektonik maupun media cetak
b)
Ingin
memiliki barang bermerek yang sudah banyak dikenal oleh konsumen
c)
Tertarik
dengan adanya diskon atau bonus yang ditawarkan oleh pedagang
d)
Membeli
barang hanya karena prestise atau gengsi
Masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi
dapat dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu:
1)
Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga biasanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak. Setiap anggota dalam keluarga disamping memiliki kebutuhan
hidup yang sama juga memiliki kebutuhan hidup yang berbeda. Namun pada umumnya
setiap keluarga senantiasa berupaya memenuhi konsumsinya yang beraneka ragam
dengan cara menyeimbangkan antara pendapatan
dan pengeluaran. Agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi sesuai
dengan besarnya pendapatan, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut :
a)
Menyusun
anggaran belanja rumah tangga
b)
Membuat
catatan penerimaan dan pengeluaran
c)
Pembagian
secara bijaksana atas semua kebutuhan
d)
Berusaha
menabung
2)
Rumah Tangga Perusahaan
Perusahaan merupakan salah satu penyedia
barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen. Untuk hal itu maka perusahaan
melakukan kegiatan produksi. Perusahaan untuk berproduksi harus mengeluarkan
sejumlah dana untuk pengadaan faktor-faktor produksi. Pengeluaran perusahaan
sangat beragam dan sangat ditentukan oleh bidang produksi yang ditangani, jenis
produk yang dihasilkan, jenis perusahaan besar kecilnya perusahaan, serta
peraturan perusahaan yang bersangkutan.
Contoh : Perusahaan tempe melakukan kegiatan
konsumsi membeli bahan baku (kedelai) untuk digunakan sebagai menghasilkan
tempe.
3)
Rumah Tangga Pemerintah
Konsumsi yang dilakukan oleh negara adalah segala pengeluaran yang
dilakukan oleh pemerintah selaku penyelenggara negara. Pengeluaran yang
dilakukan oleh negara disebut belanja negara. Adapun belanja negara terdiri
atas :
a)
Belanja Rutin
Belanja rutin adalah pengeluaran negara yang
bersifat habis pakai dan non investasi serta berlangsung terus menerus. Belanja
negara, diantaranya : belanja pegawai, belanja barang, belanja perjalanan
dinas, dan belanja pemeliharaan
b)
Belanja pembangunan
Belanja pembangunan adalah pengeluaran negara
yang bersifat pembangunan fisik dan non fisik. Contoh pembangunan fisik, yaitu
membangun sekolah, puskesmas, pasar dan lain sebagainya. Adapun contoh
pembangunan non fisik, yaitu diklat pegawai, prajabatan, dan lain sebagainya.
Tugas IPS kls VII - 1,2dan4
1. Setiap kegiatanyang di lakukan pasti ada tujuan begitu juga halnya dengan kegiatan ekonomi. Apa saja tujuan dari ke tiga kegiatan ekonomi tersebut ??
2.Akibat dari penyebaran virus corona di mana - mana maka membuat perekonomian tidak stabil .Apa imbas yang terjadi terhadap kegiatan konsumsi,produksi,dan distribusi dengan ada nya covid 19.
3.carilah masing 3 contoh kegiatan distribusi di lingkungan sekolah...
a.distribusi langsung
b.semi langsung
c.tidak langsung
Buat dalam bentuk tabel !
oleh :
RASYIDAH
Tugas IPS kls VII - 1,2dan4
1. Setiap kegiatanyang di lakukan pasti ada tujuan begitu juga halnya dengan kegiatan ekonomi. Apa saja tujuan dari ke tiga kegiatan ekonomi tersebut ??
2.Akibat dari penyebaran virus corona di mana - mana maka membuat perekonomian tidak stabil .Apa imbas yang terjadi terhadap kegiatan konsumsi,produksi,dan distribusi dengan ada nya covid 19.
3.carilah masing 3 contoh kegiatan distribusi di lingkungan sekolah...
a.distribusi langsung
b.semi langsung
c.tidak langsung
Buat dalam bentuk tabel !
oleh :
RASYIDAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar