Postingan ini berbentuk materi dan tugas PAI untuk
kelas VII (6,7,8,9) SMPN 3 Banda Aceh
INDAHNYA KEBERSAMAN DENGAN BERJAMAAH
Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Di
masjid mereka saling berdekatan, bertatapan, berjabatan tangan, bersapa, dan
berpautan hati demi mewujudkan semangat ukhuwah ( menjalin persatuan). Rasa
persatuan yang paling indah adalah persatuan dan kebersamaan orang yang Shalat
berjamaah. Shalat dipimpin satu imam, sama-sama bermunajat hanya kepada Allah
Swt., membaca kitab suci yang satu, dan menghadap ke kiblat yang sama. Mereka
melakukan amal yang sama, rukuk dan sujud kepada Allah Swt. Subhanallah
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan
oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka
menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum. Shalat lima waktu yang
kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan
sendiri-sendiri (munfarid). hukum Shalat wajib berjamaah adalah
sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama
mengatakan hukum Shalat berjamaah adalah fadhu kifayah.
Keutamaan Shalat berjamaah bila dibandingkan alat munfarid adalah
dilipatkan 27 derajat.
Hadis Rasulullah saw.: “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “ dibandingkan Shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Keistimewaan lain bagi orang yang rajin Shalat berjamaah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt. dari api neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.
“Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi Muhammad saw., sesungguhnya beliau bersabda: “Barangsiapa Shalat di masjid dengan berjamaah selama empat puluh malam, dan tidak pernah tertinggal pada rakaat pertama dari Shalat Isya, maka Allah akan membebaskan baginya dari api neraka.” (H.R. Ibnu Majah).
1. Syarat Sah Salat
Berjamaah
Salat berjamaah sah
apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
·
Ada imam.
·
Makmum berniat untuk
mengikuti imam.
·
Salat dikerjakan dalam
satu majelis.
·
Salat makmum sesuai
dengan salat-nya imam.
Kedudukan imam dalam
salat berjamaah sangat penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah salat
sehingga untuk menjadi imam ada syarat tersendiri. Syarat yang dimaksud adalah
:
1. Mengetahui syarat dan rukun salat, serta perkara
yang membatalkan salat,
2. Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'an,
3. Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang
lain,
4. Berakal sehat,
5. Ballig,
6. Berdiri pada posisi paling depan,
7. Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi
imam kalau makmumnya perempuan semua), dan
8. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.
Sedangkan syarat-syarat
menjadi makmum adalah seperti berikut.
·
Makmum berniat mengikuti
imam
·
Mengetahui gerakan salat
imam,
·
Berada dalam satu tempat
dengan imam,
·
Posisinya di belakang
imam, dan
·
Hendaklah salat makmum
sesuai dengan salat imam, misalnya imam salat Asar makmum juga salat Asar
2 Makmum MasbĪ¼q
Makmum Masbuq adalah
makmum yang tidak sempat membaca surat al- Fatihah bersama imam di rakaat
pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni makmum yang dapat mengikuti
seluruh rangkaian salat berjamaah bersama imam.
Jika kalian dalam
kondisi ketinggalan berjamaah seperti ini, perlu kecermatan dalam
tata cara menghitung
jumlah rakaat. Untuk itu, perhatikan beberapa ilustrasi peristiwa berikut.
Penjelasan ini sangat penting, siapa tahu kalian mengalaminya:
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah salat Asar, imam masih berdiri pada rakaat pertama. Makmum
berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah. Namun, sebelum selesai
membaca al-Ftihah imam rukuk, maka dalam keadaan ini makmum harus segera rukuk
mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan al-Fatihah. Makmum semacam ini
masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat bersama imam. Jadi, Pada saat imam
menutup salat dengan salam, makmum tersebut ikut salam.
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah salat 'Asar, imam sedang rukuk untuk rakaat pertama. Makmum
berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah meskipun hanya satu ayat.
Lalu, makmum segera rukuk mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan
al-Fatihah. Makmum semacam ini masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat
bersama imam. Jadi, pada saat imam menutup salat dengan salam, makmum tersebut
ikut salam.
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah ¡alat asar, imam sedang i‘tidal atau sujud untuk rakaat
pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan langsung i‘tidal atau sujud
bersama imam. Pada saat imam menutup salat dengan salam, makmum berdiri lagi
untuk menambah kekurangan rakaat yang belum selesai.
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah salat Asar, imam masih berdiri pada rakaat pertama. Makmum
berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah. Namun, sebelum selesai
membaca al-Fatihah imam rukuk, maka dalam keadaan ini makmum harus segera rukuk
mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan al-Fatihah. Makmum semacam ini
masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat bersama imam. Jadi, Pada saat imam
menutup salat dengan salam, makmum tersebut ikut salam.
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah salat 'Asar, imam sedang rukuk untuk rakaat pertama. Makmum
berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatitah meskipun hanya satu ayat.
Lalu, makmum segera rukuk mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan al-Fatihah.
Makmum semacam ini masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat bersama imam.
Jadi, pada saat imam menutup salat dengan salam, makmum tersebut ikut salam.
·
Pada saat makmum datang
untuk berjamaah ¡alat asar, imam sedang i‘tidal atau sujud untuk rakaat
pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan langsung i‘tidal atau sujud
bersama imam. Pada saat imam menutup salat dengan salam, makmum berdiri lagi
untuk menambah kekurangan rakaat yang belum selesai.
3. Halangan Salat
Berjamaah
Salat berjamaah dapat
ditinggalkan, kemudian melakukan salat sendirian (munfarid). Faktor yang
menjadi halangan itu adalah :
·
Hujan yang mengakibatkan
susah menuju ke tempat salat berjamaah,
·
Angin kencang yang
sangat membahayakan,
·
Sakit yang mengakibatkan
susah berjalan menuju ke tempat salat berjamaah,
·
Sangat ingin buang air
besar atau buang air kecil, dan
·
Karena baru makan
makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol.
Tata Cara Salat
Berjamaah
Berdasarkan ketentuan di
atas, praktik salat wajib berjamaah adalah sebagai berikut.
1. Salat berjamaah diawali dengan azan dan iqamah,
tetapi kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqamah saja.
2. Barisan salat (saf) di belakang imam diisi oleh
jamaah laki-laki, sementara jamaah perempuan berada di belakangnya.
3. Di dalam melaksanakan salat berjamaah seorang
imam membaca bacaan salat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan
(sir).
Bacaan yang dinyaringkan adalah:
·
Bacaan takbiratul
ikhram, takbir intiqal, tasmi’, dan salam;
·
Bacaan al-Fatihah dan
ayat-ayat al-Qur'an pada dua rakaat pertama salat Magrib, Isya, dan Subuh.
Begitu juga dengan salat Jumat, gerhana, istisqa, ’idain (dua hari raya),
Tarawih dan Witir;
·
Bacaan amin bagi imam
dan makmum setelah imam selesai membaca al-Fatihah yang dinyaringkan.
4. Makmum harus
mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam;
5. Setelah salam, imam
membaca dikir dan doa bersama-sama dengan makmum atau membacanya
sendiri-sendiri.
Perbandingan pahala antara
salat sendirian dan dengan salat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat.
Hal ini karena salat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:
1. menjalin silaturahmi antarsesama;
2. mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai,
dan menghargai;
3. menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4. menahan dari kemauan sendiri (egois);
5. mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada
pimpinannya.
Sikap kecintaan kepada
Salat berjamaah dapat diwujudkan melalui perilaku sebagai berikut:
1. Ketika masuk waktu
salat segera menuju ke masjid dan mengumandangkan atau mendengarkan azan.
2. Ketika mendengar azan
segera menuju masjid.
3. Mengajak
teman-temannya untuk salat berjamaah.
4. Suka menjalin tali
silaturahmi antara sesama di masjid.
5. Senang mendatangi
majelis taklim untuk menuntut ilmu agama.
6. Tidak suka
membeda-bedakan status sosial seseorang, karena kedudukannya sama di hadapan
Allah Swt.
7. Taat kepada pimpinan
selama tidak melakukan kesalahan. Apabila pimpinan salah kita wajib mengingatkan
ke jalan yang benar, temasuk di dalam taat kepada kedua orang tua dan guru.
8. Menjaga persatuan dan
kesatuan.
TUGAS :
1.
Tuliskan shalat apa saja yg bisa di jamak dan di
qashar !
2.
Jelaskan perbedaan shalat jamak taqdim dan
ta'khir !
3.
Tulislah niat shalat ashar pada waktu dhuhur
dijama' dan di qashar !
DIBUAT OLEH : IBU
SURYANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar