1. Perdagangan dan Perdagangan Antardaerah/Antarpulau
a.
Pengertian Perdagangan dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan
atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan
kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan. Perdagangan antardaerah atau
antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu
daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam
satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama. Kalian tentu memahami
bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari
13.000. Lalu, bagaimana proses terjadinya perdagangan antarpulau? Apa manfaat
dari perdagangan antarpulau?
b.
Tujuan Perdagangan Antarpulau
Pada saat sekarang ini, perdagangan
antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan cara tradisional, walaupun masih
ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan cara tradisional. Jual beli
online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan perdagangan lintas daerah
bahkan lintas negara. Dengan bantuan alat komunikasi, jasa kirim, serta
internet, jarak bukan lagi masalah. Perdagangan antarpulau dilakukan oleh
beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan adanya perdagangan
antarpulau antara lain adalah sebagai berikut.
1 Memperoleh Keuntungan
Tujuan
utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan.
Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli dengan harga jual. Jika
barang diproduksi sendiri, maka keuntungan diperoleh dari selisih antara harga
jual dan biaya produksi.
2 Memperluas Jangkauan Pasar
Perdagangan
sampai ke luar daerah atau luar pulau dapat memperluas jangkauan pasar.
Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang
tersebut semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah. Contohnya, produk
minyak gosok tradisional dari daerah X dijual ke daerah Y. Maka, sekarang
pengguna minyak gosok tersebut bukan hanya penduduk daerah X, tetapi juga
penduduk daerah Y. Semakin lama, minyak gosok semakin dikenal banyak orang,
sehingga pengguna minyak gosok tradisional di daerah Y pun juga meningkat.
c.
Faktor Pendorong dan Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1)
Faktor Pendorong Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
a)
Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
b) Perbedaan Tingkat Harga Antardaerah
Selain
perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga antardaerah juga mendorong
terciptanya perdagangan antardaerah. Contoh: di daerah yang kaya akan buah
durian, harga durian pasti lebih murah dari daerah lain yang hanya sedikit
memiliki pohon penghasil durian. Hal ini juga akan mendorong adanya perdagangan
antardaerah.
2)
Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
Manfaat
dari perdagangan antarpulau/antardaerah antara lain adalah:
a 1. Menyediakan alternatif alat pemuas
kebutuhan bagi konsumen
Manfaat
dari perdagangan antardaerah atau antarpulau antara lain menyediakan alternatif
alat pemuas kebutuhan bagi konsumen. Perbedaan kandungan alam serta perbedaan
produk antardaerah akan menyebabkan barang hasil produknya pun berbeda. Dengan
adanya perdagangan antardaerah atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk
yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya.
b 2. Meningkatkan produktivitas
Pemasaran
produk yang makin meluas akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap
produk menjadi meningkat. Hal ini akan mendorong produsen meningkatkan produksi
sehingga meningkatkan produktivitas.
c 3. Memperluas kesempatan kerja bagi
masyarakat
Peningkatan
jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan menyebabkan produsen
butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan. Selain
itu, perdagangan lintas daerah juga akan memunculkan unit-unit usaha baru,
seperti jasa kirim, perluasan transportasi, dan sebagainya.
2.
Perdagangan Antarnegara
a.
Pengertian dan ruang Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau sering
disebut perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang
dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok,
lembaga, pemerintah suatu negara dengan negara lain. Ruang lingkup perdagangan
antarnegara berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:
1)
Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
2)
Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3)
Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
4) Perpindahan
teknologi dengan mendirikan
pabrik-pabrik di negara lain.
5) Penyampaian informasi tentang kepastian
adanya bahan baku dan pangsa pasar.
b. Aktivitas Perdagangan Antarnegara
Aktivitas
perdagangan antarnegara terkait dengan dua aktivitas yang disebut dengan ekspor
dan impor. Untuk memahami kedua istilah tersebut kalian baca uraian berikut.
1 1.
Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau
produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku
ekspor ini disebut eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk
memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli
dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri,
seperti Dollar. Mata uang asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah pada
bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut
sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai
impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya.
1 2. Impor
Impor merupakan kegiatan membeli
barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut
importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing.
Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank
dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang diimpor.
Barang-barang yang di impor oleh
Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan non-migas. Barang-barang yang
termasuk dalam kelompok migas antara lain minyak tanah, bensin, solar, dan
elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas antara lain
adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta barang tambang
nonmigas seperti nikel dan batubara.
c.
Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor
1)
Memberi Kemudahan Kepada Produsen Barang Ekspor
Dalam
kebijakan yang pertama ini, untuk meningkatkan ekspor, pemerintah dapat
memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor. Kebijakan yang
mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa kemudahan mengurus perizinan
serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Fasilitas dapat
berupa pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit
dengan bunga rendah. Hal ini akan menjadikan produsen menjadi semangat untuk
berproduksi. Harga faktor produksi yang murah dapat menurunkan harga jual
sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
2)
Menjaga Kestabilan Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan nilai tukar rupiah sangat
penting bagi eksportir karena nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap mata uang
asing akan mempermudah para eksportir untuk menghitung biaya produksi produk ekspornya.
Dengan kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan
harga produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat
keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.
3)Membuat
Perjanjian Dagang Internasional
Perjanjian mengenai perdagangan
internasional telah banyak dilakukan oleh beberapa negara. Perjanjian ini
mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual
suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan. Penjual atau
eksportir
mempunyai
pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu,
pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai
perjanjian.
4)Meningkatkan
Promosi
Dalam rangka mengenalkan produk dalam
negeri di pasaran internasional, promosi menjadi hal yang sangat penting.
Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan pameran dagang, festival olah raga,
seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi sebagai promosi. Promosi
dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri.
Contohnya, kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade
Promotion Centre (ITPC), yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal
di luar negeri. Pemerintah telah mengusahakan membuat berbagai kebijakan
terkait dengan ekspor untuk mendorong berkembangnya produsen dalam negeri. Akan
tetapi, pada pelaksanaannya, terdapat pula beberapa hal yang dapat memengaruhi
lancar atau tidaknya perkembangan ekspor suatu negara.
d.
Faktor pendorong ekspor
Berikut
ini beberapa faktor yang memengaruhi ekspor baik dari dalam ataupun luar
negeri.
1 1. Keadaan Pasar Luar Negeri
Besar atau kecilnya permintaan dan
penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila
permintaan di pasar dunia lebih banyak dari pada penawaran, maka harga
cenderung naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan,
maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk
meningkatkan atau menurunkan ekspornya.
1 2. Keuletan Eksportir untuk Menangkap
Peluang Pasar
Seorang eksportir harus pandai
menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka
dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir
harus ahli di bidang strategi pemasaran.
2 3..Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik Suatu
Negara
Bidang ekonomi, sosial, dan politik
merupakan bidang yang terkait satu sama lain. Ketika ada ketidakstabilan pada
salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh. Contohnya: negara tujuan
ekspor sedang mengalami kerusuhan politik berupa perang antarsuku. Hal tersebut
tentu sangat memengaruhi keberlangsungan proses ekspor ke negara tersebut.
e.
Manfaat Perdagangan Antarnegara
Menurut
Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.
1) Memperoleh Keuntungan
Manfaat
dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi,
yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan
produk dengan efisien. Perdagangan antarnegara menyebabkan produsen bersemangat
memaksimalkan produktivitas mereka tanpa khawatir kelebihan produknya tidak
akan terjual. Sebab, mereka dapat menjualnya ke luar negeri.
2) Memperoleh Barang yang Tidak Dapat
Diproduksi di dalam Negeri
Setiap
negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain,
sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula. Banyak faktor yang
memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain kondisi geografi, iklim, penguasaan
teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar
hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara
mereka.
3) Menjalin Persahabatan Antarnegara
Jalinan persahabatan antarnegara menjadi hal
yang sangat penting di era globalisasi. Adanya perdagangan antarnegara akan
lebih memudahkan terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik di bidang ekonomi
akan memengaruhi hubungan di bidang yang lain, seperti pendidikan, kesehatan,
sosial, serta kemanusiaan.
4) Transfer Teknologi Modern
Untuk
menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Maka, pada umumnya importir memberikan pelatihan
penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer
teknologi modern.
f.
Faktor-Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara
Banyak
faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara, di
antaranya:
1)
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2)
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
3)
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
4)
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
5)
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6)
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
7) Terjadinya
era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
g.
Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara
Ada
tiga perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan
domestik/perdagangan antarpulau, yaitu sebagai berikut.
1 1.
Peluang Perdagangan yang Lebih Luas
Pada
perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara
lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan
antarpulau, kita
hanya
dapat melakukan perdagangan antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara.
Jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki
mobil, orang Amerika belum dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat
menikmati film Hollywood, dan lain sebagainya.
1 2. Adanya Kedaulatan Bangsa
Pada
perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/ jasa,
tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini.
Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas
tanpa regulasi yang berarti dari negara.
2 3.
Penggunaan Kurs Tukar
Dalam
melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar yang
berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan
satu kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan
antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini. Untuk
mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu dikembangkan sektor yang
potensial untuk mendukung perdagangan, yaitu ekonomi maritim dan agrikultur.
http://rarjiman.blogspot.com/2020/01/perdagangan-antar-daerah-kls-viii.html
di posting ulang oleh : Nurhayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar