Minggu, 22 Maret 2020

BENTUK – BENTUK SEMANGAT DAN KOMITMEN KEBANGSAAN YANG DITUNJUKKAN PENDIRI NEGARA.


Postingan ini berbentuk materi dan tugas  PPKn untuk kelas 8 SMPN 3 Banda Aceh  mulai kelas 8-1 s/d 8-9



BENTUK – BENTUK SEMANGAT DAN KOMITMEN KEBANGSAAN YANG DITUNJUKKAN PENDIRI NEGARA.

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. para pendiri negara bersemangat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pelajar bersemangat belajar untuk menyongsong masa depan dan untuk pembangunan bangsa Indonesia.
Apabila kita maknai lebih jauh tentang semangat dan komitmen kebangsaan, pendiri negara memiliki jiwa, semangat dan nilai – nilai yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Jiwa, semangat dan komitmen dalam perjuangan merebut kemerdekaan disebut juga sebagai nilai – nilai kejuangan 45. 
Untuk memperoleh gambaran tentang nilai – nilai 45 yang berkembang pada setiap zamannya, diadakan periodisasi sebagai berikut ;
1.      Periode I : Masa Sebelum Pergerakan Nasional.
Sejak dahulu, nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat. kehidupan dalam kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik Hindu, Buddha, Islam, katolik, Kristen, Konghucu dan Penganut Kepercayaan. Pada waktu itu, sudah mulai timbul jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.
2.      Periode II : Masa Pergerakan Nasional.
Sebelum perjuangan di masa pergerakan nasional perjuangan masih bersifat kedaerahan. Perlawanan di wilayah Nusantara yang bersifat kedaerahan seperti dilakukan Sultan Hasanudin (1633 - 1636), Kapitan Pattimura (1817), Pangeran Diponegoro (1825 - 1830) dan masih banyaklagi. Namun, perlawanan masih bersifat local dan tidak ada koordinasi sehingga mampu dipatahkan oleh Belanda.
Dalam masa pergerakan nasional jiwa merdeka makin menggelora. rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat mereka dan perlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan kehormatan bangsa. Timbullah jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah / penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.
Tahap awal perjuangan nasional ditandai dengan lahirnya Budi Utomo (1908), serikat dagang Islam / Serikat Islam (1912). Pada tahun 1928, terjadilah Sumpah Pemuda yang merupakan manifestasi tekad dan keinginan bangsa Indonesia dalam menemukan dan menentukan identitas, rasa harga diri sebagai bangsa, rasa solidaritas menuju persatuan dan kesatuan bangsa lalu menjurus pada kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Jepang menjajah Indonesia tahun 1942 – 1945. Akibat penjajahan jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Namun penggemblengan pemuda dapat menimbulkan semangat yang kukuh dan memupuk militansi yang tinggi untukmerdeka. Penggemblengan oleh Jepang menimbulkan hikmah dan manfaat untuk merebut kemerdekaan.
Tahap perjuangan antara kebangkitan nasional dan akhir masa penjajahan jepang merupakan persiapan kemerdekaan. Jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan makin menggelora.
3.      Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lahirnya negara republic Indonesia tidak diterima pihak Belanda. Belanda ingin menjajah kembali. Mulailah bangsa Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bidang. Bangsa Indonesia mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia berjuang dengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan melakukan diplomasi.
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melahirkan nilai – nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tabah air, bangsa dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia sampai ke periode ketiga ini diberi nama sebagai jiwa, semangat dan nilai – nilai 45.
4.      Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.
Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini, jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai – nilai dasar yang terdapat pada Pancasila. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Nilai yang mengalami perubahan adalah nilai operasional. dalam masa perjuangan mengisi kemerdekaan, kemungkinan nilai – nilai semangat juang akan bertambah. Secara kualitatif, kemungkinan akan mengalami perubahan – perubahan sesuai dinamika dan kreativitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai – nilai yang terdapat dalam Pancasila, Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 merupakan nilai dasar dari jiwa dan semangat 45. Nilai – nilai 45 lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia dan merupakan daya dorong mental spiritual yang kuat untuk mencapai kemerdekaan. Tujuan Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1.      Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Jiwa dan semangat merdeka.
3.      Nasionalisme.
4.      Patriotisme.
5.      rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka.
6.      Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
7.      Persatuan dan kesatuan.
8.      Anti penjajah dan penjajahan.
9.      Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan sendiri.
10.  Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
11.  Idealisme kejuangan yang tinggi.
12.  Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
13.  Kepahlawanan.
14.  Sepi ing pamrih rame ing gawe.
15.  Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan.
16.  Disiplin yang tinggi.
17.  Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. 
PENUGASAN :
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1.   
1.      Perhatikan sikap-sikap berikut !
1) Menghargai pendapat pihak lain
2) Menerima pendapat yang baik dan meluruskan pendapat yang salah
3) Pendapat hendaknya disampaikan secara baik disertai rasa keterbukaan
4) Pendapat disalurkan melalui jalur yang benar
Sikap yang terhadap pendirian dan pendapat pihak lain ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
2.      Perhatikan cerita berikut ini !!
Srek . . srek . . srek, Bu Rahmi sibuk membersihkan halaman. Sembarih membasuh peluh di dahinya,Bu rahmi menghela napas panjang. Setiap malam minggu,halaman rumah Bu Rahmi digunakan pemuda-pemudi untuk rapat,sarasehan, atau menonton pertandingan sepak bola di televisi. Sungguh disayangkan seperti pepatah jawa “gelem jamure ora gelem watange” (mau enaknya tidak mau susahnya),usai acara tersebut para pemuda dan pemudi membiarkan sampah berserakan. Mereka tidak mau membersihkannya. Akhirnya, Bu Rahmilah yang harus membersihkan. Sebagai pemilik halaman, Bu Rahmi sama sekali tidak keberatan halamannya dimanfaatkan untuk kegiatan pemuda-pemudi. Dia hanya menuntut sikap tanggungjawab para pemuda untuk membersihkan sampah setelah acara selesai. Minggu selanjutnya Bu Rahmi mencoba berbicara dengan ketua karang taruna di desanya. Dia memberi teguran sekaligus saran lebih bertanggung jawab membersihkan lingkungan setelah memakannya. Jika kamu menjadi ketua karang taruna, langkah bijak yang akan kamu lakukan adalah . . .
a.Tidak mengacuhkan pendapat Bu Rahni dan tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa
b. Memutuskan untuk mencari lokasi lain yang tidak dipengaruhi sehingga lebih leluasa
c. Menghormati saran Bu Rahni dan segera membubarkan acara pemuda-pemudi yang telah dilaksanakan
d. Membuka diri terhadap saran Bu Rahmi dan melaksanakan saran secara bersama-sama

3.      Perhatikan percakapan berikut ini !
MUSYAWARAH MENENTUKAN REGU PIKET
Ari : “selamat pagi, teman-teman ! Hari ini kita akan bermusyawarah untuk menentukan regu piket dan anggotanya serta tugas yang harus dikerjakan. Dalam musyawarah ini dibuka kesempatan seluas-luasnya bagi kawan-kawan untuk menyampaikan pendapat. Kita mulai dengan menentukan kelompok dan anggotanya.”
Ali : “jumlah siswa di kelas kita tiga puluh orang. Bagaimana jika kelompok disesuaikan dengan jumlah hari dalam satu minggu. Dengan demikian, akan didapat enam kelompok dengan anggota lima orang. Untuk nama anggotanya kita tentukan dengan undian.”
Lia : “wah, kalau dengan undian terlalu repot. Bagaimana kalau memilih sendiri saja?”
Ali : memillih sendiri bagus , tetapi kurang adil karena kelompok yang terrbentuk perempuan semua atau laki-laki semua.”
Lia : “dengan undian hasilnya juga belum tentu bervariasi” Ali : “setidaknya dengan undian lebih adil.”
Lia : “ percayalah teman-teman dengsn memilih sendiri lebih cepat dan tepat.”
Ali : “ lebih baik dan adil tetap menggunakan undian.” (karena tidak menemukan mufakat.
Ari sebagai ketua kelas memutuskan untuk melakukan voting) Sikap yang seharusnya kamu tunjikan seandainya kamu sebagai salah satu anggota musyawarah dalam voting tersebut adalah . . . .
a.       Tidak memilih usulan ali dan lia karena kedua usulan tersebut tidak sesuai dengan hati nurani
b.      Meninggalkan ruang kelas sebagai wujud protes tetrhadap perbedaan pendapat yang terjadi
c.       Memilih salah satu pendapat yang lebih bermanfaat bagi kemaslahatan bersama
d.      Mendukung pendapat ali dan lia dengan memilih keduanya
4.      Perhatikan lobi yang dilakukan Dr.Moh Hatta dalam perumusan dasar negara berikut ini ! J. Latuharhary wakil dari Indonesia Timur, menyatakan keberatan atas rumusan dasar negara dalam piagam jakartan. J.Latuharhary menemui Drs.Moh Hatta. Dan menyampai aspirasi tersebut. Drs.Moh Hatta Selanjutnya menemui tokoh islam di PPKI, yaitu Ki Bagus Hadikusuma. Drs. Moh Hatta mengusulkan agar tujuh kata pada ketentuan pertama piagam jakarta tersebut dihapus,setelah didiskusikan. Akhirnya, disepakati rumusan “Ketuhana dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”, Diganti dengan :Ketuhanan Yang Maha Esa” Semangat dan komitmen kebangsaan yang tercermin dalm proses lobi tersebut adalah . . . . .
a.       Menghargai pihak lain
b.      Mengutamakan persatuan dan kesatuan
c.       Tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain
d.      Keterbukaan yerhadap pendirian dan pendapat pihak lain
5.      Perhatikan rumusan dasar negara berikut ini !
1) Peri kebangsaan
2) Peri kemanusiaan
3) Peri ketuhanan
4) Peri kerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat
Rumusan dasar negara tersebut diusulakn . . . .
a. Prof.Dr.Soepomo
b. Ir.Soekarno
c. Muh.Yamin
d. Moh.Hatta
6.      Perhatikan cuplikan pidato Ir.Soekarno berikut ini !
Kita mendirikan suatu negara semua untuk semua, yaitu kebangsaan Indonesia. Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa,bukan kebangsaan Sumatera,bukan kebangsaan Borneo,Sulawesi,atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar suatu nationale staat” Semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan Ir.Soekarno dalam pidato tersebut adalah . . . .
a.       Nasionalisme
b.      Musyawarah
c.       Persatuan
d.      Toleransi
7.      Simaklah berita berikut ini !
Indonesia Raih Prestasi Prestisius di IJSO Pelajar SMP Indonesia bertanding di INTERNATIONAL JUNIOR SCIENCE OLYMPIAD di Changwon, Korea Selatan, dan berhasil meraih prestasi sebagai juara pertama dalam tes eksperimen. Predikat tes eksperimen terbaik itu mendongkrak perolehan medali yang diraih tim Indonesia. Keenam siswa SMP yang mewakili Indonesia mamapu menyumbangkan empat medali emas , empat medali perak , dan satu medali perunggu. INTERNATIONAL JUNIOR SCIENCE OLYMPIAD (IJSO) ke 5 itu diikuti 257 siswa dari 48 negara peserta dan lima negara sebagai pengamat. Putra-putri bangsa dalam kompetisi itu berhasil mengharumkan nama bangsa dnegan mengungguli peserta dari negara lain. Meskipun mereka terbukti unggul, putra-putri Indonesia tidak lantas merendahkan bangsa lain. Bagi mereka mencintai negaranya tidak berarti harus membenci negara lain. Berdasarkan berita tersebut semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh putr-putri Indonesia dalam INTERNATIONAL JUNIOR SCIENCE OLYMPIAD di Changwon , Korea Selatan, adalah . . . .
a.       Nasionalisme
b.      Bekerja keras
c.       Pantang menyerah
d.      Mendahulukan kepentingan umum
8.      Perhatikan bagan berikut ini ! Pancasila àUUD 1945
- KetetapAn MPR
- Undang-Undang/Perpu
- Peraturan perundangan lainnya
Bagan tersebut menunujkkan peran Pancasila sebagai sumber tertib hukum Republik Indonesia yaitu sebagai . . . .
a. Papan uji bagi perundang-undangan Indonesia
b. Hukum dasar negara
c. Hukum tertinggi
d. Sumber hukum
9.      Dalam prumusan dasar negara para pendiri bangsa memiliki impian masing-masing tentang negara yang akan didirikan. Ada yang menginginkan negara Indonesia didirikan diatas syariat agama. Adapula yang menginginkan negara Indonesia didirikan dengan memisahkan antara negara dan urusan agama. Selanjutnya, seluruh kepentingan dan keinginan para pendiri bangsa tersebut saling direlakan demi terwunjudnya persatuan Indonesia. Hal ini merupakan contoh komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh para pendiri bangsa, yaitu. . . .
a.       Mendahulukan kepentingan umum
b.      Nasionalisme
c.       Musyawarah
d.      Persatuan
10.  Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab merupakan hal penting yang harus dilakukan saat bermusyawarah. Setiap peserta musyawarah harus memperhatikan ketentuan –ketentuan berikut, kecuali . . . .
a.       Pendapat hendaknya disampaikan secara baik
b.      Tidak memaksakan pendaat pribadi kepada orang lain
c.       Pendapat sebaiknya disampaikan dengan suara keras
d.      Menghormati pemimpin musyawarah ketika berpendapat




Silahkan dikerjakan di buku latihan yahhh anak-anak ibu semua, lalu kirim bukti sudah mengerjakan lewat  WA. Kalau bisa dikerjakan segera yahh sebelum tugas-tugas yang lain mendatangi kalian :) :)

     Bagi siswa/i ibu yg belum mengumpulkan tugas minggu lalu agar segera mengumpulkan yahh nak. 


Salam hangat dari IBU BERLINA SIBURIAN,S.Pd. 
       :) :) :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar